Kolose 3:23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Saat seorang olahragawan berlomba atau seorang penyanyi berada di atas panggung, mereka tampil dengan kemampuan terbaik mereka. Mereka menjadi terkenal karena kemampuannya dan mereka mengasah kemampuan mereka selama bertahun-tahun. Jadi saat mereka berada di depan ribuan orang dan tampil dengan sangat baik, hal itu adalah hal yang seharusnya. Namun pertanyaannya, apakah mereka juga akan memberikan yang terbaik saat tidak ada seorangpun yang melihat mereka?
Pribadi yang unggul adalah orang yang mengeluarkan kemampuan terbaik mereka baik dilihat oleh orang lain maupun tidak. Saat tidak ada seorangpun yang menghargai apa yang Anda lakukan, masihkah Anda bekerja sebaik mungkin? Saat tidak seorangpun melihat, apakah Anda bekerja sebaik saat bos Anda sedang bersama Anda? Jika Anda menjawab "Ya" maka Anda adalah pribadi yang unggul.
Salah satu contoh pribadi yang unggul adalah Yusuf. Dimanapun dia berada dan ditempatkan, baik saat ia bekerja pada Potifar, berada dipenjara ataupun saat menjadi perdana menteri, Yusuf mengeluarkan kemampuannya yang terbaik.
Ia melakukan itu tidak untuk membuat atasan atau orang lain terkesan. Ia melakukannya karena hal itulah yang harus dilakukannya, melakukan yang terbaik adalah nilai hidupnya. Ia tidak mencari pujian manusia, karena Yusuf hanya mencari perkenanan Tuhan.
Untuk mengejar keunggulan, kita harus melatih diri melakukan yang terbaik saat ada yang melihat ataupun tidak. Hanya dengan cara itu kita bisa mencapai kemaksimalan dalam menggenapi rencana Allah.